Selasa, 21 Februari 2017

Jiwa Guru Jauh Lebih Penting

*Jiwa Guru Jauh Lebih Penting*
(sebuah nasehat dari Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A.)

Dalam sebuah forum di GSG (Gedung Serba Guna)  PP Al Ishlah Bondowoso,  saya bertanya kepada pemateri saat itu, Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. Salah satu Pimpinan PP Modern Darussalam Gontor Ponorogo: "Adakah amalan-amalan khusus yang dilakukan oleh para pimpinan Gontor sehingga Gontor menjadi Pondok Modern yang sangat maju dan memiliki banyak cabang resmi seperti saat ini?" (Waktu itu,  cabang resmi Gontor sudah  berjumlah 9 di seluruh Indonesia. Itu belum termasuk ratusan pondok yang didirikan oleh para alumninya)

Kyai Syukri tersenyum dan sempat tertawa kecil mendengar pertanyaan saya. Kemudian beliau menjawab,  bahwa tidak ada amalan-amalan khusus yang dilakukan oleh para pengasuh Gontor kecuali melaksanakan - setelah amalan wajib - amalan-amalan Sunnah yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW,  misalnya puasa sunnah,  sholat tahajud dan dzikir-dzikir yang ma'tsur (bersumber dari hadits-hadits Nabi).

Kemudian beliau menyampaikan pepatah arab yang masyhur terkait dengan guru dan pembelajaran:

المادة مهمة ولكن الطريقة اهم من المادة

"Materi Pembelajaran adalah sesuatu yang penting, tetapi metode pembelajaran jauh lebih penting daripada materi pembelajaran"

Jadi,  sebagus apa pun materi pembelajaran,  namun jika metode pembelajarannya kurang baik,  maka hasilnya kurang maksimal.

الطريقة مهمة ولكن المدرس اهم من الطريقة

"Metode pembelajaran adalah sesuatu yang penting,  tetapi guru jauh lebih penting daripada metode pembelajaran"

Sehingga,  sebagus apa pun metode pembelajarannya,  tetapi jika guru yang bersangkutan tidak mampu mengajar dengan metode tersebut, maka hasilnya pun sama, tidak akan maksimal.

Kemudian beliau menyampaikan ungkapan yang baru saya tahu dan dengar saat itu. Ungkapan yang membuat saya sangat terinspirasi dan tercerahkan. Beliau Kyai Syukri berkata:

المدرس مهم ولكن روح المدرس اهم من المدرس

"Guru adalah sesuatu yang penting,  tetapi *jiwa* guru jauh lebih penting dari seorang guru".

Ungkapan yang sangat luar biasa! Sangat menyentuh dan  menggetarkan hati. *Jiwa* Guru jauh lebih penting! Ya,  kekuatan batin,  lebih didahulukan daripada kekuatan dzohir.

Seingat saya,  Kyai Syukri menjelaskan bahwa cara  membangun jiwa adalah dengan meningkatkan kedekatan kita kepada Allah (اَلتَّقَرُبُ إلى اللّٰه ). Dengan melakukan amalan-amalan wajib,  ditambah dan disempurnakan dengan amalan-amalan sunnah.

Bayangkan jika kita mengajar dengan 'jiwa'. Niat kita ikhlas dalam mengajar, membimbing dan mendidik murid, ikhlas dalam menasehati,  disiplin ketika mengajar,  berakhlak baik kepada murid,  mendoakan mereka disetiap selesai sholat kita atau bahkan mendoakan mereka di sepertiga malam-malam kita. Ilmu dan nasehat-nasehat yang kita berikan terpancar murni dari relung jiwa. Ma sya Allah..Dahsyat,  bukan?

Maka para murid akan lebih mudah menerima ilmu dan nasehat-nasehat kita. Karena yang berasal dari jiwa, akan diterima oleh jiwa. Yang bersumber dari hati,  akan diterima oleh hati.

Pembelajaran kita di kelas akan penuh makna,  para murid akan selalu mengenang kita sebagai guru yang luar biasa dan pahala yang besar telah menanti kita di akhirat nanti,  in sya Allah..,

Sungguh benar ungkapan beliau,  kyai Syukri :
"Jiwa guru jauh lebih penting dari seorang guru".

* Semoga Allah SWT,  segera memberikan kesehatan yang sempurna kepada beliau..Amin..

# Prhdy. 220217
# Penamu,  Surga Nerakamu...

Tidak ada komentar: